Rabu, 28 Desember 2011

Analisis materi pelajaran bahasa arab dan penyusunan peta konsep (concept map), menentukan pendekatan dan jenis strategi pembelajaran bahasa arab.

 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Berbicara tentang pengajaran bahasa arab, masalah yang perlu dicermati adalah faktor tujuan yang ingin dicapai. Masalah tujuan ini sangat esensial dalam suatu proses edukasi, termasuk dalam proses edukasi bahasa arab, karena tujuan pengajaran itu sangat menentukan materi pembelajaran, kualifikasi guru, media pengajaran, dan yang paling penting adalah dalam menentukan pendekatan dan strategi yang cocok dalam pengajaran bahasa arab.
Tulisan singkat ini, akan menjelaskan sedikit tentang materi pembelajaran bahasa arab agar para calon guru seperti  kita tidak salah dalam menentukan materi yang akan diajarkan. Adapun alternatif mendesain materi salah satunya dengan merancang concept map yang menampilkan satu gambar tentang konsep materi yang tersusun sesuai dengan tablet ilmu pengetahuan itu sendiri, tanpa mengindahkan urutan topic bahasan yang diinginkan.
Selain itu tulisan ini akan menjelaskan tentang pendekatan dan strategi pengajaran bahasa arab agar kita bisa membedakan dengan istilah seperti approach, metode, tehnik, maupun strategi

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana analisis materi pelajaran bahasa arab di Madrasah Ibtidaiyah?
2.      Bagaimana cara menyusun concept map pengajaran bahasa arab?
3.      Apa pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa arab?
4.      Apa jenis strategi yang digunakan dalam pembelajaran bahasa arab, terkait dengan 4 kemahiran berbahasa?




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Materi
Materi merupakan salah satu komponen kurikulum terpenting guna mencapai tujuannya. Materi kurikulum hakikatnya isi pendidikan yang meliputi materi ilmu, penanaman nilai-nilai dan pembentukan sikap. Dikatakan, materi adalah bahan berupa pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap yang mesti dimiliki peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.[1]
Contoh:  Tema materi bahasa arab di madrasah ibtidaiyah adalah:
1.      Kelas lV    Sm l : At-Ta’âruf,  al-Adawâtul-madrasiyyah, dan al-Mihnah;
                                    Sm 2: Al-‘Unwân, Usratî, dan A’dlâ ul-insân;
2.      Kelas V    Sm 1: Fil-Bait, Fil-Hadîqah dan al-Alwân;
                                   Sm 2: Fil-Madrasah, fil-Ma’mal, fil-Maktabah dan fil-mqshaf;
3.      Kelas VI  Sm l : As-Sâ’ah dan al-Af’âlul-yaumiyyah;
                                   Sm 2: Al-Wâjibul-manziliy.
Dalam menetapkan urutan materi mesti mempertimbangkan fase-fase perkembangan peserta didik, perbedaan individual, dan perlu disiapkan materi yang berorientasi pada pendidikan spritual, emosional, disamping intelektual. Penyiapan materi harus senantiasa mempertimbangkan faktor filosofis, agama, sosiologis, maupun psikologis.[2] Tetapi kenyataannya, masih banyak materi yang diajarkan tidak sesuai dengan materi yang diharapkan. Dimana, kebanyakan guru mengajarkan materi tidak melihat kemampuan peserta didik dan tidak urut sesuai dengan silabus pembelajaran bahasa arab.
Materi bahasa arab di Madrasah Ibtidaiyah menurut penulis belum ideal karena banyak materi yang diajarkan berawal dari mudah- sukar- sedang- sukar- mudah yang menyulitkan peserta didik dalam menerima materi yang diajarkan, sedangkan idealnya materi itu berawal dari mudah- sedang- lalu sukar agar memudahkan peserta didik dalam menerima pelajaran. Selain itu lebih baik materi itu diklasifikasikan menurut konsentrasi belajarnya.
Pada pembelajaran bahasa arab di Madrasah Ibtidaiyah idealnya menggunakan nadzariyatul wahdah (all in one system) yang mana bahasa arab diajarkan dari berbagai aspek kemahiran tanpa memisah- misahkan bahasa tersebut, karena nadzariyatul furu cocoknya diterapkan pada lembaga seperti pondok pesantren yang mana bahasa arab diajarkan secara terpisah, nahwu sendiri, shorof, balaghoh, dll
B.     Concept Map
Concept Map yang biasa disebut dengan peta konsep adalah salah satu perangkat pengorganisasian bahan ajar guna persiapan mengajar untuk satu semester tertentu, concept map dapat digunakan sebagai cara untuk membangun struktur pengetahuan para guru dalam merencanakan bahan ajar.
Concept map merupakan representasi secara visual dari ide-ide kunci yang berhubungan dan digunakan untuk menunjukan posisi hubungan konsep-konsep yang diajarkan agar siswa lebih mudah mengikuti materi pelajaran, karena mereka mencoba memahami hubungan antar konsep yang berhubungan.[3]
Langkah-langkah membuat peta konsep:
1.      Brainstorming atau curah gagasan
2.      Menentukan 8-12 konsep utama
3.      Menulis dan menyusun konsep-konsep dalam satu bentuk gambar
4.      Menghubungkan konsep-konsep dengan garis
5.      Memberikan label datas garis panah

 Contoh: Peta Konsep Tata Bahasa Arab


C.    Pendekatan
Pendekatan yang disebut juga approach, yang dalam bahasa arab disebut madkhal, adalah seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat bahasa dan hakekat belajar mengajar bahasa. Approach berpendirian pada pendirian, filsafat, dan keyakinan yaitu sesuatu yang diyakini tapi tidak mesti dibuktikan. Menurut Manshur dalam pengajaran bahasa arab dikenal 5 macam pendekatan, yaitu[4]  :
1.      Pendekatan Manusiawi (al-madkhal al insani), sangat memfokuskan perhatiaannya pada pesera didik. Peserta didik dipandang sebagai manusia yang harus diperlakukan secara manusiawi, bukan alat atau benda mati yang menerima rangsangan dan menjawabnya.
2.      Pendekatan Berbasis Media (al-madkhal al-Taqni) adalah pendekatan yang mengandalkan kepada tehnik penggunaan media pengajaran dalam penyampaian materi pelajaran.
3.      Pendekatan aural-oral (al madkhal as- sam’i as-syafahi). Pendekatan ini memiliki asumsi, bahwa bahasa adalah apa yang didengar dan yang diucapkan, sedangkan tulisan hanyalah representasi dari ujaran.
4.      Pendekatan analisis dan non analisis ( al madkhal at-tahliili wa ghair tahlili). Pendekatan analisis memfokuskan diri pada pembahasan semantic, aktifitas berbicara, dan sosiolinguistik. Adapun non analisis adalah pendekatan yang menjadikan pembahasan psikolinguistik dan ilmu pendidikan sebagai asas pertimbangan.
5.      Pendekatan Komunikatif (al madkhal al-ittishali) adalah pendekatan yang memfokuskan pada kemampuan komunikasi aktif dan praktis. Sasaran pendekatan ini adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan bahasa arab pada situasi yang alami dengan sikap spontanitas kreatif, disamping penguasaan tata bahasa.
D.    Strategi
Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J.R. David, 1976)[5]. Jadi dengan demikian strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kemp menjelaskan, bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara aktif dan efisien. Dick dan Carrey menyebutkan bahwa strategi itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.[6].
Dari konsep-konsep daatas, maka jelas menentukan strategi pembelajaran pada hakikatnya adalah menyusun pengalaman belajar siswa.
Menurut Hasan Saefullah adapun strategi dalam pembelajaran bahasa arab adalah sebagai berikut: [7]
1.      Strategi Pembelajaran Menyimak (istima’)
Pembelajaran menyimak ada dua macam, menyimak untuk keperluan pengulangan dan menyimak untuk keperluan memahami teks. Adapun strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran menyimak adalah sebagai berikut:
a.       Isima’ al-aghani
 Langkah-langkahnya:
Ø  Sediakan kaset lagu berbahasa arab,tape recorder dan kisi-kisi berupa syair lagu yang tidak lengkap.
Ø  Kisi-kisi tersebut dibagikan, lalu lagu diputar dan siswa diminta melengkapi syair lagu yang belum lengkap tersebut.
Ø  Diputar sekali lagi, namun kali ini tiap baris atau bait, tergantung kemampuan menyimak siswa. Setiap selesai satu bait dinyanyikan tape recorder di matikan lalu tiap siswa ditanya isi dari kisi-kisi yang kosong dimaksud. Lakukan evaluasi bersama siswa lainnya.
Ø  Kemudian bahsa tema dari isi lagu, sambil juga membenarkan cara penulisan siswa.
2.       Strategi Pembelajaran Berbicara (kalam)
Yang dimaksud disini adalah mengucapkan suara-suara bahasa arab dengan benar menurut pakar bahasa itu. Keterampilan berbicara dapat terwujud setelah keterampilan menyimak dan mengucapkan kosakata bahasa arab. Adapun strategi yang dapat digunakan adalah:
a.       Imagine learning[8]
Langkah-langkahnya:
Ø  Tentukan tema yang akan dibahas, contoh: فِي البَيْتِ
Ø  Siswa diminta untuk membayangkan bagaimana rumah mereka
Ø  Setelah itu bagi siswa menjadi beberapa kelompok
Ø  Mengungkapkan dengan bahasa mereka sendiri tentang rumah mereka dalam kelompok tersebut.
b.      Khibrat Mutsirah
Langkah-langkahnya:
Ø  Guru menyampaikan topic yang akan dipelajari, misalnya يوم العطلة
Ø  Siswa diberi pertanyaan misalnya tentang كيف قضيت يوم العطلة ؟
Ø  Siswa diberi kesempatan untuk mengingat pengalaman yang dialaminya saat liburan, dan kemudian diminta untuk menyampaikannya dalam bentuk cerita atau dialog berpasangan
Ø  Guru menyampaikan teks dengan judul diatas dan menghubungkan pengalaman siswa dengan teks yang diajarkan.

3.      Strategi Pembelajaran Membaca (qiraah)
a.       Jigsaw learning[9]
Langkah-langkahnya:
Ø  Pilihlah materi belajar yang dapat dipisah menjadi bagian-bagian
Ø  Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok mempunyai seseorang wakil dari masing-masing kelompok dalam kelas.
Ø   Bentuklah kelompok peserta didik “jigsaw learning”  dengan jumlah sama.
Ø  Mintalah anggota kelompok “jigsaw” untuk mengajarkan materi yang telah dipelajari kepada yang lain.
Ø  Kumpulkan kembali peserta didik kekelas besar untuk member ulasan dan sisakan pertanyaan guna memastikan pemahaman yang tepat.
b.      Qiraah muwajjahah
Langkah-langkahnya:
Ø  Tentukan topic, misalnya tentang فِي البَيْتِ
Ø  Minta siswa untuk menjawab pertanyaan atau mengisi bagan yang sudah disediakan oleh guru.
Ø  Tugas siswa adalah mempelajari teks lewat kisi-kisi pertanyaan diatas.
Ø  Bahas pertanyaan dan beri ulasan
4.      Strategi Pembelajaran Menulis (kitabah)
a.       Ta’bir as-shuwar
Langkah-langkahnya:
Ø  Siapkan gambar yang sesuai dengan tema yang akan diajarkan
Ø  Tempelkan gambar dipapan tulis
Ø  Siswa diminta untuk mengidentifikasi gambar dan membuat tulisan secara runtut dan logis dalam waktu yang sudah ditentukan
Ø  Seorang siswa diminta untuk membacakan hasil tulisannya dan siswa lain diminta untuk mengkritisi tulisan tersebut dari segi tata bahasanya
Ø  Akhiri pembelajaran dengan menjelaskan kesalahan-kesalahan umum dalm tulisan mahasiswa

b.      In’ikas al-maudu’[10]
Langkah-langkahnya:
Ø  Siswa diajak keluar kelas untuk melihat langsung obyek yang akan ditulis sesuai dengan tema pembelajaran
Ø  Siswa diminta memperhatikan gambar atau onyek langsung
Ø  Mereka diminta menulis tentnag obyek secara runtut
Ø  Secara perseorangan siswa diminta untuk mempresentasikan hasil tulisannya
Ø  Pembelajaran diakhiri dengan klarifikasi dari dosen









BAB III
KESIMPULAN
Pada dasarnya materi, concept map, pendekatan, maupun strategi adalah komponen penting dalam perencanaan pembelajaran yang mana antara komponen satu dengan yang lainnya saling berhubungan. Adapun materi adalah bahan berupa pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap yang mesti dimiliki peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Concept map merupakan representasi secara visual dari ide-ide kunci yang berhubungan dan digunakan untuk menunjukan posisi hubungan konsep-konsep yang diajarkan agar siswa lebih mudah mengikuti materi pelajaran.
Sedangkan pendekatan dan strategi adalah komponen yang tidak dapat dipisahkan yang mana pendekatan adalah adalah seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat bahasa dan hakekat belajar mengajar bahasa dan berpendirian pada pendirian, filsafat, dan keyakinan yaitu sesuatu yang diyakini tapi tidak mesti dibuktikan. Pendekatan dalam pembelajaran bahasa arab meliputi pendekatan manusiawi, berbasis media, aural-oral, analisis-non analisis, dan komunikatif
Adapun Strategi pembelajarannya yang meliputi 4 kemahiran berbahasa adalah:
a.       Menyimak : Isima’ al-aghani
b.      Berbicara : Imagine learning dan Khibrat Mutsirah
c.       Membaca : Jigsaw learning dan qira’ah muwajjahah
d.      Menulis : Ta’bir as-shuwar dan in’ikas al-maudu’





[1] Abdurahman an-Nahlawi, prinsip-prinsip, (Bandung: CV. Diponegoro, 1989)hal.65
[2][2] Ahmad janan, Mengungkit pilar-pilar pendidikan islam, (Yogyakarta: SUKA-press UIN SUKA, 2010)hal. 121
[3] Bermawy munthe, Desain Pembelajaran, (Yogyakarta: PT.Pustaka insan madani, 2009), hal. 19
[4] Hasan Saefullan, dkk, Metodologi dan Strategi allternatif (Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005) hal.33
[5] Wina, Perencanaan dan desain pembelajaran, (Jakarta: Kencana prenada media group, 2009)hal. 186
[6] Ibid.hal 187
[7] Hasan saefullah, dkk, Metodologi& strategi alternative, (Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005) hal. 53
[8] Mel silberman, 101 strategi pembelajaran aktif,(Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,2009) hal. 183
[9] Mel silberman, 101 strategi pembelajaran aktif,(Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,2009) hal.168
[10] Hasan saefullah, dkk, Metodologi& strategi alternative, (Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005) hal.87